Cerita Motivasi - Kisah inspiratif dari Rick dan Dick Hoyt
Cerita motivasi - Cerita ini nerupakan cerita motivasi tentang keteguhan hati seorang anak manusia dan kepercayaan seorang ayah. Mungkin anda sudah pernah membaca atau mendengar cerita motivasi berikut ini. Ia lahir di tengah keluarga yang biasa-biasa saja.
Adalah anugerah bagi setiap orang tua ketika menantikan kelahiran sang buah hati. Dalam penantian anak pertama, Dick Hoyt seperti umumnya para orang tua mempunyai harapan-harapan indah. Segudang rencana telah ia sediakan untuk anaknya. Dick mendapatkan anak yang terlahir pada tahun 1962 dengan proses kelahiran yang sangat sulit. Bayi itu diberikan nama Rick Hoyt. Tali pusat Rick melilit lehernya, menghalangi aliran oksigen ke otaknya. Proses kelahiran yang sulit dan perjuangan yang tak kenal lelah telah berlalu, namun belakangan dokter mendiagnosis Rick mengalami penyakit cerebral palsy (kelumpuhan otak). Dan ketika usianya telah mencapai delapan bulan, para koleganya menyarankan Dick untuk membuangnya karena sepanjang hidupnya Rick akan membuat susah orang tuanya. Namun Dick Hoyt tidak setuju dengan pendapat koleganya tersebut dan dia bertekad akan membesarkan Rick seperti anak lainnya secara normal.
Memang bukanlah hal yang mudah untuk membesarkan seorang anak yang menderita kelumpuhan otak, yang menyebabkan Rick tidak bisa menggerakkan keempat anggota tubuhnya dan tidak bisa berbicara karena lidahnya juga mengalami kelumpuhan. Seumur hidupnya Rick harus hidup diatas kursi rodanya. Tetapi kedua irang tuanya bekerja sama mengajarinya segala hal sebisa mereka dan mengikutsertakannya dalam kegiatan-kegiatan keluarga layaknya orang normal. Untungnya ketika Rick berusia sepuluh tahun, para ahli dari Tufts University menciptakan sebuah alat yang memungkinkannya berkomunikasi melalui alat bantu komputer. Mereka bekerja keras melakukan penelitian dan akhirnya berhasil. Mereka menguji alat tersebut kepada Rick. Kata-kata pertama yang dengan perlahan dan penuh perjuangan diketik rick melalui komputer adalah "Go Bruins". Saat itu, keluarganya yang sedang mengikuti pertandingan Boston Bruins NHL (american Football), menyadari bahwa Rick anaknya adalah penggemar olahraga.
Sekitar tahun 1975 dengan melalui proses perjuangan, akhirnya orang tuanya berhasil memasukkan Rick ke sekolah umum, dimana prestasi sekolahnya sangat baik terlepas dari keterbatasan fisiknya, saat itu dunia Rick beubah. Dua tahun setelah bersekolah di sekolah umum, Rick mendengar bahwa akan diadakan lari maraton sejauh lima kilometer untuk menggali dana. Rencananya, hasil pengumpulan dana ini akan disumbangkan pada atlet muda yang mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan. Tergeraklah Rick untuk mencoba mengikuti perlombaan itu. Ia memberi tahu ayahnya bahwa ia akan mengikuti lomba lari tersebut.
Dick Hoyt adalah seorang letnan kolonel Air National Guard (Angkatan Udara) yang pada waktu ia berusia tigapuluhan memiliki kekuatan fisik yang kurang baik. melihat keteguhan hati Rick, ia mengatakan " ya lakukanlah". mereka berlari dengan bantuan kursi roda yang sudah dimodifikasi. Dick Hoyt mendorong Rick sambil berlari. Mereka memang tidak memenangi lomba, mereka masuk garis finish kedua dari belakang. Namun ketika memasuki garis finish, Rick menunjukkan senyuman terindah sepanjang hidupnya. Setelah lomba itu berakhir, Rick menuliskan pesan sederhana kepada ayahnya, " Ayah, saya merasa seperti bukan anak cacat". Sejak hari itu kehidupan mereka berubah, sangat luar biasa mereka berubah sehingga menjadikan kisahnya sebagai cerita motivasi yang tersebar di seluruh dunia.
Bisakah anda bayangkan, ketika seorang anak lumpuh yang duduk di kursi roda dan tidak berdaya berkata kepada ayahnya, "saya ingin ikut lomba lari amrathon". Ayahnya kemudian menjawab, "baiklah jika itu adalah impianmu, ayah akan meminjamkan kaki dan tangan ayah". Saat itu mereka disebut sebagai Tim Hoyt. Dick membelikan kursi roda yang lebih canggih untuk berlomba, lalu anak yang lumpuh dan tidak berdaya ini bersama ayahnya yang sudah tidak terlalu bugar mulai berlari. Mereka bukannya berlari tanpa tujuan yang jelas, mereka berlari untuk menginspirasi orang banyak di seluruh dunia. Tidak lama setelah lomba lari sebelumnya, mereka segera berlatih dengan serius untuk mengikuti lomba Boston Maraton pada tahun 1981 untuk pertama kalinya.
Sejak saat itu, dalam kurun waktu dua puluh tahun berikutnya, mereka selalu mengikuti lomba tersebut tanpa absen sama sekali. Yang lebih luar biasa, setelah empat tahun mereka mengikuti lomba lari mereka terpacu untuk mengikuti lomba yang lebih dahsyat lagi. Mereka mencoba untuk mengikuti lomba triatlon, yang menggabungkan tiga cabang olah raga yaitu renang, sepeda dan lari jarak jauh. Olahraga ini bukanlah sembarang tantangan, terutama karena Dick tidak bisa berenang an ia harus belajar berenang demi anaknya. Ia telah berjanji untuk meminjamkan tangan dan kakinya kepada Rick untuk mengikuti lomba. Dengan besar hati, Dick Hoyt mau melakukannya. Dick berseru, "jelas karena ia telah memotivasi saya, sebab tanpa Rick saya mungkin tidak akan pernah mengikuti lomba ini. Yang saya lakukan hanyalah meminjamkan kedua tangan dan kaki saya kepadanya, agar ia dapat mengikuti lomba seperti orang lain".
Pada tahun 1989, Dick dan Rick sebagai suatu tim mengikuti lomba Ironman Triatlon di Hawai. Untuk bagian pertama Dick harus berenang sambil menarik sebuah perahu kecil dimana Rick duduk diatasnya. Lalu dia naik sepeda sejauh 112 mil dengan Rick duduk di stang sepedanya. Ketika sampai bagian ketiga, Dick sudah kelelahan, namun ia selalu ingat kata-kata Rick : " Ketika saya sedang lari, tampaknya cacat saya hilang. Itulah satu-satunya tempat dimana saya merasa sama dengan orang lain. Berkat semua masukan positif, saya merasa tidak cacat sama sekali. Saya malah meras brilian luar biasa"
Tentunya, mereka berhasil memasuki garis finish, mereka berhasil menyelesaikan lomba tersebut dalam kurun waktu relatif sangat baik, yaitu 13 jam 40 menit. Mereka berhasil, mereka telah memotivasi banyak orang di seluruh dunia. Semenjak itu, Rick bahkan berhasil meraih gelar perguruan tingginya sebagai seorang sarjana. Kemudian dia bekerja di Boston University, membantu merancang komputer untuk orang-orang cacat. Dan tentunya, ia masih mengikuti lomba bersama ayahnya, yang saat itu sudah berusia enam puluh tahun lebih dan sudah pensiun dari pekerjaannya. telah tercatat sampai tahun 2001 Tim Hoyt telah mengikuti 731 lomba, 53 lomba maraton dan 135 lomba triatlon, termasuk empat kategori lomba Ironman, dan mereka akan terus berlari. "tak ada sesuatu pun di dunia ini yang tak dapat kami taklukkan bersama-sama," kata Dick. Cerita motivasi mereka membuktikan bahwa suatu impian dan sebuah tim bisa mengantar mereka kemana pun. Mereka bisa bukan karena menyerah, mereka bisa karena mereka mau menerima dan tetap percaya kepada Tuhan.
Jadilah manusia yang berkontribusi bagi umat manusia, bukannya hanya mengeluh dan menuntut pada orang lain. Berpikirlah dari sudut pandang yang berbeda. Sekian cerita motivasi ini semoga benar-benar memotivasi anda untuk melakukan apa saja impian anda.
Posted by Unknown
on Thursday, June 26, 2014,
Add Comment
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Cerita Motivasi - Kisah inspiratif dari Rick dan Dick Hoyt"
Post a Comment