WARTA KOTA, BOGOR - Elang Gumilang (25) bersyukur pernah menjadi penjaga masjid di Bogor. Ketika itulah dia mendapat kekuatan pemikiran yang luar biasa.
Bagi Elang, masjid selain sebagai sarana ibadah, juga tempat yang sangat mustajab untuk merenung dan menyusun strategi.
"Di halaman masjid itu kebetulan ada pohon pisang dan di sampingnya ada gundukan tanah. Saya anggap itu adalah kuburan saya. Ketika saya punya masalah, saya merenung kembali dan kata Nabi, orang yang paling cerdas adalah orang yang mengingat mati," ujarnya.
Di usianya yang relatif muda, penjaga masjid itu sudah menuai keberhasilan. Dari hasil usahanya itu, Elang, sejak semester 6 di Institut Pertanian Bogor (IPB) sudah mempunyai rumah dan mobil sendiri.
Kini setelah lulus dari IPB, Elang sudah terkenal sebagai pengusaha properti dengan omzet ratusan miliar rupiah.
*Orang sukses*
Prestasinya patut diapresiasi dan dijadikan suri teladan bagi anak-anak muda yang lain.
Bagi Elang, semua anak muda Indonesia bisa menjadi orang yang sukses, karena kelebihan manusia dengan ciptaan mahkluk Tuhan yang lain adalah karena manusia diberi akal.
Dan, ketika manusia lahir ke dunia dan sudah bisa mulai berpikir, manusia itu seharusnya sudah bisa mengarahkan hidupnya mau dibawa ke mana.
"Kita hidup ibarat diberi diary kosong. Lalu, tergantung kitanya mau mengisi catatan hidup ini. Mau hura-hurakah? Atau mau mengisi hidup ini dengan sesuatu yang bermanfaat bagi yang lain," ucapnya.
Ketika seseorang sudah bisa menetapkan arah hidupnya mau dibawa ke mana, tinggal orang itu mencari kunci-kunci kesuksesannya, seperti ilmu dan lain sebagainya.
Adapun kunci kesuksesan Elang sendiri berawal dari perubahan gaya hidupnya saat kuliah semester lima. Pada siang hari, Elang bak singa padang pasir.
Selain kuliah, ia juga menjalankan bisnis, mencari peluang-peluang bisnis baru, negosiasi, melobi, dan sebagainya. Namun ketika malam tiba, ia harus menjadi pelayan Tuhan, dengan menjadi penjaga masjid.
"Setiap malam dari semester lima saya tinggal di masjid yang berada dekat Terminal Bogor. Dari mulai membersihkan masjid, sampai mengunci, dan membukakan pintu pagar untuk orang-orang yang akan salat subuh, semua saya lakukan," ujarnya merendah.
Perjalanan Elang dalam merintis bisnis properti, tidak selamanya berjalan mulus. Pada awal-awal merintis bisnis ini, ia banyak sekali mengalami hambatan, terutama ketika akan meminjam modal dari bank.
Sebagai mahasiswa biasa, tentunya perbankan enggan untuk memberikan modal. Padahal, prospek bisnis properti sangat jelas karena setiap orang pasti membutuhkan rumah.
"Beginilah jadi nasib orang muda, susah orang percaya. Apalagi perbankan. Orang bank bilang lebih baik memberikan ke tukang gorengan daripada ke mahasiswa," ungkapnya seperti dikutip ciputraentrepreneurship.com.
Meski sering ditolak bank pada awal-awal usahanya, Elang tidak pernah patah semangat untuk terus berbisnis.
Baginya, kalau bank tidak mau memberi pinjaman, masih banyak orang yang percaya dengan anak muda yang mau memberi pinjaman. Terbukti dengan hasil jerih payahnya selama ini usahanya bisa berjalan.
Kini, pemuda lulusan IPB (Institut Pertanian Bogor) Juni 2010 ini sudah menjadi miliarder muda. Omzet perusahaanya mencapai Rp 211 miliar.
Elang adalah CEO dari Elang Grup, sebuah induk perusahaan dari tiga anak perusahaan, yakni PT Elang Semestaguna, PT Bild Consulting, dan PT Bumi Karsa Semesta. Perusahaannya bergerak dari pertambangan, properti, pelatihan bisnis, hingga periklanan.
Sumber
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Kisah Penjaga Masjid Jadi Miliarder"
Post a Comment