Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Kisah ini mengisahkan ada seorang Ahli ibadah yang sangat dicintai oleh Allah, sangat disayangi oleh Allah, dan sangat diridhai oleh Allah. Dan kisah ini juga mengisahkan ada seorang Pendosa yang sangat dibenci oleh Allah dan sangat dimurkai oleh Allah.
Dan kedua orang ini yaitu si Ahli Ibadah dan si Pendosa sama-sama memasuki suatu masjid, dan ketika keduanya keluar dari masjid, si Ahli Ibadah yang tadinya sangat dicintai oleh Allah, sangat disayangi oleh Allah dan sangat diridhai oleh Allah menjadi sangat dibenci oleh Allah dan sangat dimurkai oleh Allah. Sebaliknya, si Pendosa yang tadinya sangat dibenci oleh Allah dan sangat dimurkai oleh Allah menjadi sangat dicintai oleh Allah, sangat disayangi oleh Allah dan sangat diridhai oleh Allah.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Apakah yang sebenarnya terjadi di dalam masjid...?
Rupanya saat si Pendosa memasuki masjid itu, Dia melihat si Ahli Ibadah melakukan Ibadah sholat kepada Allah dengan Khusyu'nya, menikmati Ibadah yang dilakukannya. Sehingga hatinya tergerak untuk bertobat, "Ya Allah, Alangkah nikmatnya melihat hamba-Mu yang dengan khusyu'nya melakukan Ibadah kepadamu? Aku menyesali segala perbuatanku selama ini? Ya Allah terimalah Tobatku ini." batin si Pendosa. Allah Maha Pengampun, Ia menerima tobatnya si Pendosa dan Allah pun menjadi cinta kepada si Pendosa tadi, menjadi Ridho dengan ketulusan si Pendosa tadi.
Sebaliknya, saat si Ahli Ibadah tadi selesai melakukan ibadah sholatnya. Ia melihat si Pendosa di dalam masjid sedang memperhatikannya, si Ahli Ibadah mengenali si Pendosa ini, Ia tahu bahwa orang ini terkenal akan perbuatan maksiatnya, selalu bermabuk-mabukan, gemar berjudi dan suka main perempuan. "Untuk apa orang laknat ini berada didalam masjid? Dia hanya mengotori masjid ini saja?!"batin si Ahli Ibadah. Allah Murka dan Allah pun membenci si Ahli Ibadah itu. si Ahli Ibadah tersebut merasa paling benar, merasa paling suci, sehingga menganggap si Pendosa tadi tidak pantas untuk berada di dalam masjid.
Allah membenci orang yang sombong, orang yang merasa paling benar, merasa paling suci. Di dunia ini tidak ada orang yang benar-benar kotor dan tidak ada orang yang benar-benar bersih. Orang yang kita anggap bersalah belum tentu ia sepenuhnya bersalah, orang yang kita anggap baik belum tentu ia sepenuhnya baik. Marilah kita selalu berendah hati, agar tidak muncul sifat sombong, angkuh dan merasa paling benar. Karena Allah berfirman dalam surah al-A'araaf [7] ayat 146, yakni::
سَأَصْرِفُ عَنْ آيَاتِيَ الَّذِينَ يَتَكَبَّرُونَ فِي الأَرْضِ بِغَيْرِ الْحَقِّ ...
"Allah akan memalingkan orang-orang yagn menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar".
Dan Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda, "Tidak masuk surga barangsiapa yang di dalam hatinya terdapat kibr (sombong) sebesar biji zarrah".
Semoga kisah si Ahli Ibadah dan si Pendosa ini bermanfaat bagi kita semua, menjadi bahan renungan bagi kita semua untuk berhati-hati agar tidak terjebak dalam kesombongan.
Aamiin ya robbal 'Alamiin.
Wassalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Referensi: Khutbah Jum'at di mesjid Al-Ikhlash, Pakjo, Palembang.
Sumber
0 Response to "Kisah Ahli Ibadah & Pendosa"
Post a Comment